Faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis pada anak usia sekolah di wilayah lahan basah
Factors related to the incidence of dermatitis in school-age children in wetland areas
Keywords:
Dermatitis, Anak usia sekolah, personal hygiene, sanitasi lingkungan, riwayat alergiAbstract
Dermatitis merupakan peradangan kulit yang umum terjadi pada anak usia sekolah, terutama di wilayah dengan sanitasi rendah seperti lahan basah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis pada anak usia sekolah di wilayah lahan basah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang. Sampel terdiri dari 102 anak usia 6–12 tahun yang dipilih dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur sebanyak 28 item yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dengan tingkat signifikansi 0,05. Sebanyak 64 responden (62,7%) mengalami dermatitis. Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian dermatitis dengan sanitasi lingkungan (p<0,001), personal hygiene (p<0,001), dan riwayat alergi (p<0,001). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan kejadian dermatitis (p=0,683). Sanitasi lingkungan yang buruk, kebersihan diri yang tidak optimal, dan adanya riwayat alergi merupakan faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian dermatitis pada anak usia sekolah di wilayah lahan basah. Intervensi preventif berbasis komunitas diperlukan untuk mengurangi risiko dermatitis pada kelompok ini.
Dermatitis is a common skin inflammation affecting school-aged children, particularly in areas with poor sanitation such as wetlands. This study aimed to analyze factors associated with the incidence of dermatitis among school-aged children living in wetland areas. This research employed a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. A total of 102 children aged 6–12 years were selected using purposive sampling based on inclusion criteria. Data were collected through a structured 28-item questionnaire that had been previously validated and tested for reliability. Data analysis included univariate and bivariate analyses using the Chi-Square test with a significance level of 0.05. A total of 64 respondents (62.7%) experienced dermatitis. There were significant associations between dermatitis incidence and environmental sanitation (p<0.001), personal hygiene (p<0.001), and allergy history (p<0.001). However, gender was not significantly associated with dermatitis (p=0.683). Poor environmental sanitation, inadequate personal hygiene, and a history of allergies are significantly associated with the incidence of dermatitis among school-aged children in wetland areas. Community-based preventive interventions are recommended to reduce the risk of dermatitis in this population.
Downloads
References
Ambarsari & Mulasari. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Subyektif Dermatitis Kontak Iritan pada Petugas Pengepul Sampah di Wilayah Kota Yogjakarta. Kesehatan Lingkungan Indonesia. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 17 (2). DOI: https://doi.org/10.14710/jkli.17.2.80-86
Amirullah, S. E. M. M. (2022). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Malang: Media Nusa Creative (Mnc Publishing).
Diana. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Rambot Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
Effendi, A. (2020). Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Angka Kejadian Dermatitis Atopik di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019. Jurnal Medika Malahayati, Vol. 4. DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v4i2.2497
Fariha, & Fransisca, Y. (2023). Pengaruh Aktivitas Masyarakat di Sekitar Pemukiman Lahan Basah Terhadap Pencemaran Air. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 448–458. DOI: https://doi.org/10.47467/elmujtama.v4i1.3562
Harwijayanti, (2023). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Indika, R., & Adriani, L. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis pada Bayi. Darussalam Indonesian Journal Of Nursing, 1(1), 42–53.
Kemenkes. (2021). Personal Hygiene pada Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2019). Definition Dermatitis (Issue 2). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Nopriyati & Toruan, T. L. (2020). Prevention Of Irritant Contact Dermatitis Due To Hand Hygiene In The Era Of Covid 19 Pandemic. Bioscientia Medicina : Journal Of Biomedicine And Translational Research, 4(4), 29–44. DOI: https://doi.org/10.32539/bsm.v4i4.160
Novitasari, & Magdalena, H. (2023). Analisis Jenis Kelamin, Riwayat Alergi, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis di Wilayah Kerja Puskesmas Passi Barat. Jurnal Keperawatan Cikini, 4(1), 40–45.
Octa, K., & Windusari, Y. (2024). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Higiene Masyarakat Pemukiman Lahan Basah Dusun 3 Desa Sungai Lebung Ulu, Ogan Ilir dengan Keluhan Penyakit Kulit. Undergraduate thesis, Sriwijaya University.
Putri, M. R. (2024). Faktor Resiko Timbulnya Gejala Dermatitis Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2023. Journal Of Healthcare Technology And Medicine, 10 (1), 148-155.
Saleh & Lestari, H. (2018). Faktor Risiko Kejadian Dermatitis ( Alergi Kulit ) Pada Balita di Wilayah Pesisir Kelurahan Bone Lipu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara Tahun 2010. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat.Vol 1 (1) 2010.
Sonia, & Yustati, E. (2024). Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Penyakit Kulit di Uptd Puskesmas Sekar Jaya Kabupaten Oku. Journal Of Health And Madical, 2(1), 39–42. DOI: https://doi.org/10.55045/jkab.v12i2.180
Who. (2018). Prevalensi Dermatitis. World Health Organization).
Yustati, E., & Suryadinata, A. (2022). Faktor Resiko Dermatitis pada Anak yang Datang Berobat Ke Puskesmas. Cendekia Medika Jurnal Stikes Al-Ma`Arif Baturaja, 7(1), 34–40. DOI: https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v7i1.102
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2025 Dinda Wulandari, Nurhannifah Rizky Tampubolon, Ririn Muthia Zukhra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Keperawatan Tropis Papua (JKTP) agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant Jurnal Keperawatan Tropis Papua (JKTP) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License CC-BY-SA that allows others to remix, adapt, build upon the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication and initial publication in this journal.
Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).